Simbun.com
Jakarta – Dwi Hartanto harus menanggung imbas dari kebohongannya mengenai aneka prestasi mentereng di bidang antariksa. Dia menjalani serangkaian sidang etik yang diselenggarakan di kampus Delft, Belanda.
Dwi adalah mahasiwa doktoral di Technische Universiteit Delft Belanda. Selama ini kabar mengenai Dwi lekat dengan cerita manis mulai mengenai pretasinya dalam membuat Satellite Launch Vehicle/SLV (Wahana Peluncur Satelit) sampai menang di Kompetisi Antar-Space Agency Luar Angkasa. Muncul juga klaim bahwa dia mengantongi paten di bidang di bidang spacecraft technology.
Dwi bahkan sampai mendapatkan penghargaan dari KBRI Den Haag. Belakangan diketahui, cerit manis mengenai Dwi itu hanya bohong semata. Konsentrasi jurusan yang diambil Dwi saja bukan mengenai kedirgantaraan melainkan bidang interactive inteligence.
“Saat ini, dimulai pada tanggal 25 September 2017, pihak TU Deflt melakukan serangkaian sidang kode etik terhadap saya, berkaitan dengan informasi-informasi yang telah sampai ke mereka,” kata Dwi.
Hal itu disampaikan Dwi dalam surat tertulis berupa klarifikasi dan permohonan maaf. Surat yang diteken pada 7 Oktober 2017 itu diunggah di situs resmi PPI Delft.
“Hingga klarifikasi ini saya sampaikan, TU Delft masih berada dalam proses pengambilan sikap/keputusan,” kata Dwi.
Dwi dalam surat pernyataanya itu, juga meminta maaf mengenai kabar bohong yang dia sampaikan melalui media massa, media sosial maupun melalui platform lain.
“Sebagai penutup, sekali lagi saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi-informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, kompetensi, dan prestasi saya. Saya mengakui dengan jujur kesalahan/kekhilafan dan ketidakdewasaan saya, yang berakibat pada terjadinya distorsi informasi atau manipulasi fakta yang sesungguhnya secara luas yang melebih-lebihkan kompetensi dan prestasi saya. Saya sangat berharap bisa berkenan untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Dwi.
Sumber: detik.com