Simbun, Yogyakarta – Belum ada data falid berapa jumlah orang yang mempromosikan produk barang dan jasa melalui media online. Saat ini, pemasaran melalui media daring, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya cukup marak di era digital saat ini.
Tak sedikit, mereka yang bisa meraih sukses dengan omzet cukup besar. Namun, banyak juga para penjual produk atau jasa yang sudah memasarkan produk melaui online, tetapi belum bisa meningkatkan penjualan secara signifikan.
Para pebisnis melalui media online itu akan berkumpul di Yogyakarta. Sedikitnya akan ada 1.000 pebisnis yang akan menimba ilmu dalam Jogja Digital Marketers Summit & Expo di Jogja Expo Center, pada 20-23 September 2017.
Tak hanya pebisnis online, acara kopi darat itu juga bakal menghadirkan pemangku kebijakan dari pemerintah daerah. Juga dari jasa pengiriman barang dan perbankan agar bisnis online kian membumi.
“Kalau ditanya resep agar jualan online laris, jawabannya kembali sebuah pertanyaan. Bagaimana akuisisi customer, menangkap pembeli dengan baik,” ujar Arifin Wicaksono, ketua Steering Commitee Jogja Digital Marketers Summit & Expo di Jogja Expo Center kepada wartawan, Senin (4/9/2017).
Dia menerangkan, rata-rata para calon pembeli mencari produk melalui tiga jalur, yaitu google, media sosial dan kanal konten market place seperti lazada, bukalapak, tokopedia, alibaba dan lain-lain.
“Karakter pembeli berbeda-beda, begitu juga dengan media online yang meski digunakan. Kalau segmen pasar perusahaan, menggunakan google atau website. Kalau person to person bisa melalui Facebook,” katanya.
Sekretaris Karang Taruna DIY, Didik Joko Nugroho berharap event empat hari itu tidak berhenti pada kegiatannya saja. Tapi, ada tindak lanjut dengan melakukan pendampingan bagi pemuda karang taruna agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, ada 438 karang taruna di DIY. Jumlah itu terdapat lebih dari 1.500 pemuda yang memiliki potensi cukup tinggi. Sebab, sebagian besar bergerak dalam UKM dan UMKM.
“Saya berharap ada pilot project atau apa agar karang taruna dibimbing supaya bisa go digital. Mereka memiliki SDM yang memadai, tapi perlu pembinaan lagi,” tandasnya.
Sumber: sindonews.com