Irwandi, Shark Aero dan Lukman CM

Simbun.com

Banda Aceh – Pesawat jenis Shark Aero yang dipiloti Gubernur Aceh Irwandi Yusuf terpaksa mendarat darurat di kawasan pantai Lam Awe, Aceh Besar, Sabtu pekan lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Pendaratan tak lazim itu terpaksa dilakukan Irwandi yang baru pulang dari Aceh Jaya karena mengalami masalah pada bagian mesin yang tiba-tiba mati.

“Pada ketinggian 3500 kaki, di atas Pantai Penyu mendadak mesin ngadat karena bahan bakar tidak naik,” ungkap Irwandi kepada wartawan saat konferensi pers di Pendopo Gubernur Aceh , Sabtu malam (17/2).

Dalam konferensi pers malam itu Irwandi juga mengaku pesawat yang dipilotinya itu milik Lukman CM, dia pulang dari Calang Acceh Jaya bersama asisten II Taqwallah dalam rangka kunjungan kerja sebagai Gubernur Aceh.

Lantas bagaimana hubungan Irwandi dengan Shark Aero dan Lukman CM yang merupakan salah satu pengusaha ternama di Aceh itu?.

Berdasarkan penelusuran AJNN di media sosial Facebook, Irwandi sempat beberapa kali menyebut nama Lukma CM.

Pada tanggal 3 Oktober 2015 Irwandi mengumumkan dirinya sebagai dialer pesawat Shark Aero untuk Indonesia dengan merincikan harga dan jumlah angsuran.

“Shark Aero. Dealer untuk Indonesia: Aceh Aero Club. Hubungi Irwandi Yusuf. Harga Shark Aero tahun 2016 mulai Uero 110.000. 1 Uero= 14.800 Rupiah,” tulis Irwandi di statusnya dengan mengunggah video dirinya dalam pesawat itu.

Status Facebook Irwandi Yusuf tanggal 3 Oktober 2015

Kemudian pada 22 Desember 2015 Irwandi kembali menulis status di akun facebook miliknya dengan judul Anti Dosa Fintah dengan subjudul Harus Diumumkan. Dalam status itu Irwandi mengumumkan lima alasan mengapa dirinya memilih hobi dirgantara dan memiliki pesawat ultra ringan.

Pada poin pertama Irwandi mengulas tentang masa kecilnya, terutama tentang kekagumannya pada sopir yang menyebabkan mobil bisa berjalan dan pilot yang dianggap sebagai manusia kelas satu.Baru pada poin ketiga dia munjelaskan tentang harga pesawat yang dia pakai, termasuk hubungannya dengan pemilik pabrik pesawat bernama Vladimir Peka di Slovakia. Padai poin tiga itu Irwandi juga mengajak anak- anak pengusaha (toke) di Aceh, termasuk Lukman CM untuk membeli pesawat Shark Aero melaluinya.

“Saya ingin membuka mata rakyat Aceh lebar-lebar bahwa teknologi pesawat itu bukan hal mewah lagi musykil. Banyak orang masih berpikir bahwa harga pesawat itu puluhan miliar hingga triliunan rupiah. Benar ada pesawat yang harganya Rp 5 T seperti pesawat Airbus A-800, tapi banyak juga pesawat yang harganya sama dengan harga mobil Avanza. Pesawat Shark saya tergolong mahal juga karena setara dengan mobil Harrier. Sebenarnya harga pesawat Shark Aero itu 90.000 Euro, atau kira2 Rp 1.3 M. Tapi saya membayarnya hanya 40.000 Euro (Rp 600 juta),” tulis Irwandi.

Status Facebook Irwandi Yusuf

“Kenapa bisa??? Itulah hebatnya diplomasi, persahabatan, dan kejujuran. Vladimir Pekar adalah seorang sahabat saya di Slovakia. Dia punya pabrik pesawat. Saya sudah 5 kali ke pabrik ini. Vladimir ini tidak kaya tapi kreatif luar biasa. Dia wujudkan mimpinya untuk bikin pesawat hingga menjadi kenyataan, dan pesawat bikinannya memang top di eropa. Vlado ingin saya dapat memasarkan pesawat=pesawat bikinan pabriknya di Indonesia. Maka, dititipnyalah sebuah pesawat pada saya dan saya hanya membayar uang jaminan sebesar 40.000 Euro plus pajak-pajaknya. Tapi jikalau saya tidak mampu menjual satu pesawat pun dalam masa 2 tahun, pabrik akan menarik kembali pesawat itu. Maka, saya himbau kepada anak Pak Lukman CM, anak Pak Let Bugeh, anak Pak Firmandez, dan anak2 dari toke lainnya belilah pesawat Shark Aero melalui saya,” tambah Irwandi.

Pada poin ke empat dan lima Irwandi menyebutkan andai dirinya terpilih lagi untuk memimpin Aceh ke depan, akan mempermudah mengunjungi rakyat di kala susah dan senang. Pesawat Shark yang ia pasarkan di Indonesia itu memiliki daya tahan terbang sampai 9 jam, akan cocok sekali untuk pengawasan hutan, patroli udara terhadap pencurian ikan, dan pemantauan bencana alam.

Sekitar sebulan kemudian, tepatnya pada 29 Januari 2016 Irwandi kembali mengunggah status yang berhubungan dengan pesawat Shark Aero. Kali ini dia mengunggah fotonya bersama Vladimir Pekar, pemilik pabrik pesawat sport Shark Aero yang sedang berada di Aceh.

Dalam statusnya itu Irwandi menyebut kedatangan Vladimir selama dua minggu ke Aceh untuk melakukan perawatan pesawatnya yang juga pesawat Vladimir (pesawat milik perusahaan Shark Aero di tangan Irwandi).

Status Facebook Irwandi Yusuf

“Katanya (Vladimir), kalau pesawat yang ada ditangan saya sekarang laku maka dia akan menambah dua pesawat lagi untuk display dan quick sale. Heck deh bak tapeulagot pesawat ( Capek deh menjual pesawat). Banyak anak muda di Aceh yang mampu beli mobil yang lebih mahal dari pesawat, tapi kenapa tidak beli pesawat, pasti karena terkendala dalam memilotinya, Ek jibloe hanjet jipupoe (sanggup beli enggak sanggup terbangkan,” tulis Irwandi.

Usaha Irwandi menjual pesawat tak sampai disitu saja, pada 28 Januari 2018 Irwandi kembali mempromosikan pesawat Shark Aero di laman facebook dengan menggunggah video dalam pesawat dan merincikan klasifikasi Shark Aero.

Status Facebook Irwandi Yusuf

Dua bulan setelah status itu tepatnya 10 April 2017, Irwandi mengumumkan di laman facebooknya bahwa akan ada 5 pesawat Shark terbang di angkasa Aceh tahun depan (2018) dengan mengunggah foto-fotonya saat berada di pabrik Shark Aero di Senica Slovakia bersama Lukman CM dan beberapa orang lainnya. Sehari kemudian Irwandi mengumumkan bahwa Lukman CM memesan dua pesawat shark, satu Shark untuk mengontrol bisnis yang jauh dan satu lagi pesawat antik yang bisa landing di atas bebatuan cocok untuk ke kebun dan harganya sama dengan harga satu Innova.

Status Facebook Irwandi Yusuf

“Luar biasa, Pak Lukman CM memesan 2 pesawat, yaitu 1 Shark untuk mengontrol bisnis yang jauh dan 1 lagi pesawat antik yang bisa landing di atas bebatuan, cocok untuk ke kebun dan harganya 1 Innova. Mantan Cabub Aceh Utara, Mister F, order 1 Shark untuk keperluan jangkau bisnisnya yang hendak dikembangkan lintas Aceh. Bupati BM terpilih, Ahmady, juga order 1 Shark untuk kelancaran hubungan kemana-mana. Beliau memesannya sekarang agar nanti gak dikatakan beli pesawat setelah menjabat. Saya order 1 lagi (kali ini harga normal, tapi boleh nyicil kecil-kecil) karena pesawat yang saya pakai sekarang sudah ada yang berminat membelinya. Bupati Simeulue, Singkil, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues saya anjurkan agar bisa punya pesawat yang harganya seharga mobil dinas bupati selama ini. Hubungan antara bupati dan hubungan ke propinsi bisa lancar,” tulis Irwandi.

Foto: Laman Facebook Irwandi Yusuf

Di luar dari itu, pada 12 September 2017 Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh mengungkapkan adanya peserta tender yang mengklaim mendapat dukungan penuh dari penguasa baru Aceh.

Sehari kemudian Irwandi mengungkapkan nama-nama peserta tender BPKS, meliputi Lukman CM, putra Banda Aceh, menggandeng BUMN, afiliasi ke organ-organ lain yang belum diketahui, Saiful, putra Sabang, kabarnya juga akan menggandeng BUMN, afiliasi belum diketahui kemudia yang ketiga Makmur, putra Aceh Besar, mengkin menggandeng juga BUMN, afiliasinya mantap.

Status Facebook Irwandi Yusuf

Kata Irwandi, ketiga peserta tender ini tentu berusaha untuk menang, lalu ada salah satu peserta menggunakan proxynya untuk menghantam dan menakut-nakuti peserta lain. Peserta ini dikenal dekat dengan dunia bawah angin. Dunia bawah angin punya proxy lagi yaitu sebuah media online dan organisasi anti korupsi. Media online dan organisasi anti korupsi itu seperti saudara kandung. Mereka saling mengimput pantun jenaka.

“Karena nama saya disebut-sebut secara kurang ajar maka saya buka sedikit konspirasi itu. Kalau mau saya telanjangi, sebut saja lagi nama saya. Walau dianggap bodoh, saya ini punyalah sedikit ilmu meuluem. dan saya mulai marah,” tulis irwandi.

Kemudian pada Sabru (17/2) Irwandi menggunakan pesawat Lukman CM untuk kunjungan kerja ke Calang bersama asisten II, sepulang dari sana Irwandi terpaksa mendarat darurat di Lam Awe yang mengakibatkan pesawat itu patah sayap.

Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI harus mengaudit perjalanan Dinas Gubenur Aceh menggunakan pesawat terbang, khususnya saat melakukan kunjungan kerja ke daerah, bila benar pesawat tersebut milik orang lain.

“BPK harus melakukan audit dinas gubernur melakukan kunjungan kerja menggunakan pesawat seperti hal nya kemarin,” kata Uchok Sky Khadafi kepada AJNN, Minggu (18/2).

Kata Uchok, yang harus diaudit itu yakni perjalanan dinas dengan pesawat ini menggunakan anggaran mana, serta juga untuk perbaikan pesawat nanti, apakah menggunakan APBA atau bukan.

Penelusuran AJNN, pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001 adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

Dua hari kemudian Irwadi kembali menulis di laman facebooknya, dia mengaku hanya mengatakan pesawat yang jatuh itu milik Lukman CM yang ternaung di bawah klub terbang Aceh Aero Club yang menjadi anggota Fasi.

“Saya tidak katakan pesawat itu saya pinjam,” tulisnya.

Sementara itu, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, meminjam adalah memakai barang (uang dan sebagainya) orang lain untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan).

Sumber: Ajnn.net