Simbun.com
Jakarta – Politikus PKS Nasir Djamil menyebut apa yang dilakukan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beberapa waktu belakangan masih dalam koridor alias tidak berpolitik praktis. Namun, jika Presiden Joko Widodo merasa terganggu oleh Gatot, Nasir menyarankan agar Gatot dicopot.
“Kalau Presiden merasa terganggu, silakan berhentikan,” ujar Nasir dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10/2017).
“Jangan disandera, dia nanti dizalimi seperti SBY 2004,” tutur Nasir.
Nasir lalu mengungkit pertarungan Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono saat Pilpres 2004. SBY memang menteri di zaman Mega sebelum dipecat dan menjadi lawan politik.
Nasir memandang apa yang dilakukan Gatot saat ini tak terlepas dari situasi negara yang belakangan diramaikan aksi bela Islam berjilid-jilid. Menurut Nasir, sebagai Panglima TNI, Gatot wajib menjaga keamanan negara. Dia menolak jika Gatot dianggap sedang merangkul kaum muslim untuk kepentingan politik.
Lebih lanjut, Nasir mengatakan ada dua kemungkinan soal diamnya Jokowi atas aksi-aksi Gatot. Menurut Nasir, mungkin saja Gatot dibiarkan bermanuver untuk menjadi wakil Jokowi dalam Pilpres 2019.
“Agak bedalah suasananya, nggak bisa lagi disamakan 2004, tinggal penjelasan Presiden saja (kalau mau pecat Gatot). Jangan-jangan Gatot disiapkan (wapres) tapi yang tahu Gatot dan Allah SWT dan Presiden juga,” katanya.