Wali Nanggroe Aceh: Perdamaian Aceh Dicontoh dan Dipelajari Banyak Negara

Banda Aceh – Perdamaian antara Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menjadi contoh dan dipelajari banyak negara, untuk itu Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar mengajak semua unsur dapat memelihara dengan baik perdamaian Aceh.

Malik Mahmud Al-Haytar mengatakan perdamaian Aceh dengan Pemerintah Pusat ini merupakan peristiwa yang sangat bersejarah, sehingga membuat banyak negara luar ikut mempelajari proses perdamaian Aceh seperti Kolombia, Thailand, Filipina dan Myanmar.

“Mereka datang ke Aceh mempelajari bagaimana Aceh bisa menjalani perdamaian setelah 30 tahun dilanda konflik,” kata Malik Mahmud Al-Haytar dalam sambutannya pada peringatan 12 tahun damai Aceh, di lapangan Blang Padang, Selasa (15/8).

Malik Mahmud berterima kasih kepada pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh yakni para ulama lama, tokoh adat, pendidikan yang selama ini terus merawat dan menjaga serta melestarikan perdamaian Aceh.

Menurutnya, meraih perdamaian bukan suatu hal yang mudah, melainkan banyak pengorbanan yang harus dilalui. Maka oleh sebab itu semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah bersama menjaga perdamaian.

“Perdamaian adalah kebutuhan seluruh umat manusia, tapi meraih perdamaian juga bukan hal yang mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan,” imbuhnya.

Kata Malik, dengan perdamaian maka akan tercipta stabilitas politik dan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari tiga kali pilkada berlangsung pasca damai semuanya berjalan relatif aman. Sehingga bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh adalah daerah yang indah dikunjungi, dan berinvestasi.

Hadir dalam acara itu, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, Ketua DPRA Muharuddin, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Kapolda Aceh Irjen Rio Septianda Djambak, Pangdam IM Mayjen Moch Fachruddin, Kepala Kejati Aceh Raja Nafrizal.

Dalam rangkaian peringatan hari damai Aceh ke 12 ini, Pemerintah Aceh juga menyantuni 1.227 anak yatim yang dibagikan secara simbolis kepada 12 anak yatim di Aceh,[ajnn]