Simbun.com
Moskow – Arab Saudi dilaporkan telah setuju untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia pada hari Kamis saat kunjungan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Moskow. Selama ini, Riyadh sangat bergantung pada sistem pertahanan Amerika Serikat.
Kesepakatan tersebut akan memungkinkan Kerajaan Arab Saudi untuk mengakuisisi salah satu platform pertahanan rudal paling maju di dunia.
S-400 Triumf adalah sistem rudal anti-pesawat terbang, anti-rudal balistik dan sistem anti-rudal peluncur yang telah beroperasi dengan Angkatan Darat Rusia sejak 2007.
Sistem ini menggunakan empat rudal, yakni rudal jarak jauh 400 km, rudal jarak jauh 250 km, rudal jarak menengah 120 km dan rudal jarak dekat 40 km.
S-400 akan memberi Arab Saudi kemampuan pertahanan multi-lapis dalam melawan ancaman udara dari musuh. Selain digunakan tentara Rusia, sistem pertahanan rudal canggih itu telah digunakan Belarusia dan China. Turki dan India juga sedang menunggu pengiriman.
Keputusan Riyadh untuk membeli S-400 Rusia dilaporkan media Saudi, Al Arabiya, tanpa merinci nilai kesepakatan pembelian peralatan militer canggih tersebut.
Menurut Riad Kahwaji, Chief Executive of the Institute of Near East and Gulf Military Analysis di Dubai, masuknya sistem pertahanan rudal Rusia tidak akan mempengaruhi sistem pertahanan Riyadh yang selama ini mengandalkan produk Barat, yakni sistem rudal Patriot Raytheon.
”S-400 adalah platform rudal yang efektif, yang dapat dimanfaatkan secara efektif asalkan jaringan komunikasi terpasang,” katanya. ”Selama komando dan kontrol Anda bisa saling berbicara dan melihat ancaman yang muncul, Anda baik-baik saja dengan sistem ini,” ujarnya, yang dikutip Jumat (6/10/2017).
Arab Saudi, imbuh Kahwaji, sudah memiliki sistem peringatan dini yang mapan untuk mengatasi serangan udara musuh. Sistem itu termasuk radar dan sistem pertahanan rudal.