Simbun.com
Washington – Amerika Serikat (AS) telah memata-matai program senjata nuklir dan rudal India selama bertahun-tahun sebelum senjata itu diluncurkan. Sepak terjang mata-mata Washington ini terungkap dari dokumen National Security Agency (NSA) yang dibocorkan mantan kontraktornya, Edaward Joseph Snowden.
NSA sudah memiliki informasi tentang rudal Sagarika dan Dhanush India yang berkemampuan nuklir sejak awal tahun 2005. Seperti dilansir sindonews.com.
Bocoran dokumen rahasia NSA sebanyak 294 artikel itu telah diterbitkan The Intercept. Dokumen tersebut merupakan bagian dari kumpulan dokumen yang diserahkan kepada wartawan oleh Snowden pada tahun 2013 yang tercatat sebagai kebocoran data intelijen AS terbesar sepanjang sejarah.
Salah satu dokumen yang baru dirilis berjudul “New collection access yields ‘spectacular’ intel”. Dokumen itu mengungkapkan aktivitas mata-mata AS yang dijalankan NSA di luar negeri untuk melawan India.
Proses spionase ini melibatkan fasilitas NSA di Australia dengan nama kode RAINFALL. ”Telah berhasil melakukan geolokasi sinyal dari fasilitas penyimpanan senjata nuklir India yang dicurigai pada bulan Oktober 2004,” bunyi dokumen NSA.
Fasilitas pengumpulan satelit asing yang berbasis di Thailand dengan kode namaLEMONWOOD juga berkolaborasi denganNSA’s Unidentified Signal and Protocol Analysis Branch di NSA dalam mengisolasi sejumlah sinyal dan mengkonfirmasikan hubungannya dengan persenjataan nuklir India.
Peralatan tambahan NSA dikerahkan keLEMONWOOD untuk memperluas pengumpulan data spionase.
”Segera setelah menerjunkan peralatan, koleksi jaringan baru ini mulai memberikan apa yang disebut aktivitas ‘spektakuler’,” lanjut dokumen NSA.
Menurut laporan The Intercept yang dikutip Kamis (21/9/2017), kegiatan spionase tersebut pada akhirnya mungkinkan AS memperoleh data tentang rudal berkemampuan nuklir India, yakni rudal Sagarika dan Dhanush selama bertahun-tahun sebelum diuji tembak oleh militer India.
Sagarika—rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam—telah dikembangkan India sejak 1990-an. Rudal ini untuk pertama kalinya berhasil diuji coba pada tahun 2008. Rudal tersebut dapat diluncurkan dari peluncur darat dan dari bawah air. Senjata tersebut dapat membawa muatan hingga 500 kilogram dengan jarak tempuh hingga 700 kilometer.
Sedangkan Dhanush—rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan dari laut—dapat membawa muatan sekitar 500 kilogram dengan jarak tempuh sekitar 250 kilometer. Rudal ini pertama kali berhasil diluncurkan pada tahun 2016.
Laporan The Intercept yang dilengkapi data dari buletin NSA, SIDtoday, juga mengungkap bahwa NSA telah informasi tentang kepemilikan dua jenis bom airdropped India. Bom pertama berjenis bom dengan bahan bakar dan daya ledak yang sangat besar. Bom kedua, meripakan generasi baru senjata nuklir yang bisa diangkut ke udara.