SIMBUN.COM – Masjid di Bloomington, Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat, Sabtu lalu dibom sesaat sebelum subuh. Direktur Pusat Islam Dar Al-Faruq Muhamad Umar mendesak Presiden Donald Trump untuk mengutuk serangan yang dikategorikan terorisme itu.
Laman the Independent melaporkan, Selasa (8/8), Gubernur Mark Dayton menyebut insiden itu tindakan terorisme namun Trump hingga kini masih belum bersuara atas insiden tersebut.
Pejabat setempat mengatakan saksi melihat seseorang melemparkan sesuatu dari sebuah truk atau mobil van sebelum terjadi ledakan. Biro Penyelidik Federal (FBI) meyakini benda itu adalah bahan peledak rakitan.
Tidak ada korban luka dalam ledakan itu tapi ruang kantor imam masjid rusak terkena ledakan.
“Kami mengundang presiden untuk datang dan melihat langsung,” kata Umar kepada Buzfeed News.
“Dia adalah presiden negara ini dan ini menimpa kami. Dia harusnya datang ke sini atau setidaknya menyatakan simpati dan mengatakan ini perbuatan buruk.”
Direktur Masyarakat Muslim Amerika di Minnesota Asad Zaman juga menyerukan agar Trump mengecam peristiwa ini.
“Kami heran mengapa Presiden trump tidak berkicau di Twitter soal ini. Dia kan biasanya berkicau soal keamanan dan masalah teror,” kata dia.
Umar menuturkan tidak ada kamera pengawas di masjid itu karena kebanyakan jemaah adalah warga imigran Somalia yang kurang mampu. Dia juga mengatakan tidak ada ancaman apa pun sebelumnya atau pihak mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu.
Kantor FBI di MInneapolis hingga kini belum mengumumkan menangkap pelaku atau menyebut identitas tersangka.[mdk]